dalillauzma

abang, gimana tadi pagi? akad nikahnya sukses ngga? kalo dalilla ada disana, dalilla pasti bakalan coba godain abang. maksudnya bukan jahat bang, iseng aja. dalilla jadi pengen liat abang berucap ijab kabul deh, itu muka tetep muka bercanda apa serius? ah, tapi dalilla yakin, abang pasti udah jauh hari mengahapalkannya, iya kan abang?

dalilla nulis surat ini jam 11.17 pagi nih, kan katanya resepsinya siang sampe malem ya bang. dalilla kurang memperhatikan guratan waktu yang ada di undangan abang. eh abang, istrinya cantik deh, dalilla liat sih waktu di foto yang ada di undangan itu loh. andai dalilla bisa liat secara langsung bang.

abang, pake ada palang pintunya ngga tuh? seru banget kalo ada. dalilla sih cuma pengen minta roti buaya aja kok, ada ngga? enak banget bang kan kalo di cocol pake sirup, kan maen!

dari tadi dalilla cuma bisa mengajukan pertanyaan terus sama abang. abis dalilla penasaran kan, bagaimana keadaan yang terjadi hari ini. gedung dekornya cantik atau tidak? tapi dalilla tau pasti gedungnya di dekor secara cantik, sesuai dengan istri abang.

maaf ya abang, dalilla ngga dateng.nanti abang juga tau jawabannya.tanya sama yang berkaitan ya bang.

kalo kata bang ipang, dalilla itu toples rengginang.

berarti ini dari toples rengginang @dalillauzma buat abang @ir_eka

hari ke-22, seperti yang tadi kau bilang di timeline.saat aku menanyakan sudah hari ke berapa sekarang?

miss pujangga @nandaindrih sekarang hari ke berapa untuk #30HariMenulisSuratCinta ? 

dan sang pujangga membalasnya dengan :

Hari #22 RT @dalillauzma miss pujangga @nandaindrih sekarang hari ke berapa untuk #30HariMenulisSuratCinta ?

kamu tau? aku sedang berhimpitan di sudut perpustakaan, hanya untuk mengusir suntuk dan yang lebih penting adalah mencari koneksi wifi. *tertawa*

seperti obrolan singkat kita tadi pagi, dimana aku sedang berada di dalam sebuah batasan jaringan.kamu tau itu.

ini balasan suratmu yang kemarin wahai pujangga, kau berhasil meracuni aku.sampai ke sumsum tulangku.dengan diplomatis untuk menuangkan setiap kejadian dalam bentuk tulisan.dan itu sangat manjur!setidaknya aku bisa menuangkannya, semua tercurah dan tumpah ruah.soal kata sebagai penyeimbang dan penguat,mungkin aku belum bisa untuk memilahnya.tapi aku terus berusaha *iketkepala* *semangatberapi-api*

padahal kita masih dalam satu ruang lungkup dan sering bergerumul.iya kan?tetapi aku sekarang menjadi kelu, ketika harus berhadapan dengan siapapun.oh iya, dan sekarang aku seperti susah untuk mengalirkan airmata yang asin dan hangat.tidak tahu kenapa?berarti sekarang nangis tidak ada artinya untukku.aku peduli dengan rasa sakit itu,tapi aku mencoba mensugesti rasa lain,yang lebih nikmat.ketika rasa adiksi aku makin menjadi dan harus hilang juga.

sekarang "aku lebih memilih mensugesti rasa lain, rasa yang lebih indah."

dari @dalillauzma untuk @nandaindrih

Hari ke-20 dan tidak ada kata terlambat bukan untuk bergabung?

Halo hujan! rasanya hari ini kamu seperti mewakili perasaan ku hari ini. Pantas saja tadi yang aku rindukan tertutup malu oleh abu-abu. Dan ternyata memang itu sebuah pertanda. Ah! Apa mungkin hanya perasaanku saja? Mungkin. Sekarang hari Jum'at ya, 3 Februari 2012. Berarti dari 16 Januari sampai hari ini sudah berapa lama ya aku memaluinya dengan lelaki itu? Coba aku hitung. Ternyata sudah 18 hari. Cukup lumayan untuk mengetahui sosok darinya.

Ketika kami sejajar di ruang yang berjejalan dengan kertas dan lembaran-lembaran teori serta karya ilmiah yang penuh sesak. Ruangan dimana katanya Mahasiswa Tingkat Akhir pasti melakukan pertapaan disana. Aku cukup geli ketika akhirnya aku bisa sampai titik nadir perkuliahan. Memikirkan lembaran-lembaran yang begitu ilmiah yang bisa menjadikan aku seorang Sarjana. Tersusun apik serta valid dan akhirnya bisa di sidangkan. Tolong! Aku masih ingin mengenyam masa dimana cabut menjadi salah satu kebiasaan. Bukan berarti aku sering cabut ya, atau lolos dari sesi perkuliahan. Tapi karena aku suka dimana rasa yang satu itu menjadi nikmat dan ya, rasa itu disebut pertemanan.

Mungkin itu hal yang membuatku sangat ringkih atau bisa disebut dengan manja. Egoisme dan Cemburuisme yang merajalela, menerusup ke dalam darah dan sel terkecil di dalam otak. Maafkan aku ya, masih bersifat seperti itu.

Setelah di tempat kejadian perkara yang sama seperti hari sebelumnya. Kembali aku berjibaku dengan kamu. Kita sejajar dan kau memulai pembicaraan. Aku memang hanya bisa pasrah dengan semua kata-kata yang meluncur deras dari bibirmu. Jika itu mau-mu, aku akan menurutinya.

Semoga skripsi kamu lancar jaya ya, aku selalu mendoakanmu.

Yang masih menyayangimu.